Rabu, 02 Februari 2022

TLJ BAB 1

 (A) Jenis PBX 



Masih ingatkah dalam materi pembelajaran Teknologi Layanan Jaringan Kelas XI? PBX atau Private Branch Exchange adalah salah satu bentuk teknologi telekomunikasi yang mampu menyediakan layanan sambungan telepon dari area publik ke jaringan privat, misalnya dalam gedung perusahaan, kantor, instansi pemerintah, dan sebagainya. Secara garis besar, sistem PBX akan menjembatani komunikasi antara telepon internal penggunanya (memiliki beberapa saluran telepon internal) dan sambungan telepon publik atau PSTN (Public Switched Telephone Network). Berikut akan dijelaskan beberapa jenis PBX yang umum digunakan. 

1. Jenis-jenis PBX 

Selain memberikan support transmisi data dalam bentuk voice, PBX juga mampu mentransmisikan data dalam bentuk faksimile maupun modem. Ada lima jenis PBX yang saat ini berkembang, yaitu sebagai berikut. 

a. PMBX (Private Manual Branch Exchange) 

Pada jenis PMBX, baik koneksi antar-extension maupun sambungan antara extension dan pengguna di luar sistem PBX dilakukan secara manual oleh operator. Sebagai contoh, ada telepon masuk ke Universitas ABC, kemudian penelepon menghendaki untuk tersambung dengan bagian akademik pada ekstensi 344. Selanjutnya, penelepon meminta bantuan operator tersebut untuk melakukan forward panggilan ke bagian akademik. Sistem dengan contoh ini merupakan generasi awal teknologi PBX yang telah ditinggalkan. 

b. PABX (Private Automatic Branch Exchange) 

Kelemahan dalam PMBX yang kurang responsif dan efektif ketika menangani panggilan pada sesi komunikasi telepon dalam jumlah besar menyebabkan sering kali terjadi delay dan kualitas suara yang kurang bagus. Setelah itu, berkembang PABX yang telah mengadopsi teknologi elektronik dengan sistem terprogram yang mampu bekerja secara otomatis untuk menangani sesi panggilan 
dalam jumlah banyak tanpa memerlukan campur tangan operator. 

c. EPABX (Electronics Private Automatic Branch Exchange) 

Perkembangan teknik persinyalan sesi komunikasi panggilan dengan PABX dibedakan dengan memisahkan sistem signal dan data melalui mekanisme signal and control switching electronic. Melalui sistem persinyalan yang dikirimkan oleh perangkat telepon menuju sistem EPABX, akan diidentifikasi sebagai dasar EPABX menentukan jalur yang tepat untuk sampai pada perangkat tujuan. Setelah jalur komunikasi melalui relay otomatis ditetapkan, baru data suara akan dilewatkan melalui jalur tersebut. 

d. KTS (Key Telephone System) 

KTS merupakan teknologi yang dapat dikatakan sebagai versi minimalis dari sistem PBX. Hal ini dikarenakan KTX hanya menyediakan mekanisme switching jalur dari jaringan PBX (internal telephone network) menuju STO (Sentral Telepon Otomatis) atau pusat penyedia jalur telekomunikasi. Cara kerjanya cukup sederhana, setiap permintaan panggilan dari perangkat telepon yang menggunakan layanan PBX dengan tujuan perangkat telepon di luar jaringan, akan dilewatkan oleh PBX menuju KTS. Oleh perangkat KTS, data tersebut baru akan diidentifikasi dan ditetapkan jalur yang tepat menuju STO. 

e. PNX (Packet Network Exchange) 

PABX generasi awal hanya mampu mengelola sistem telekomunikasi jaringan telepon internal (misalnya dalam perusahaan, gedung, dan kampus), baik dalam prosedur penomoran maupun sebagai pusat pengendalian jalur komunikasi. Perkembangan teknologi VoIP (baca kembali materi sebelumnya di buku TLJ Kelas XI Bab 4) yang memungkinkan komunikasi suara melalui perangkat komputer berbasis jaringan TCP/IP menyebabkan PBX mulai mengembangkan teknologi PNX. Dengan PNX, PABX mampu melayani komunikasi telepon, baik analog maupun telepon digital (VoIP) secara bersamaan. 

Pada versi awal, teknologi PBX masih membutuhkan operator (manusia) untuk menghubungkan panggilan. Namun, seiring perkembangan teknologi, proses tersebut telah menggunakan sistem automasi, yang disebut PABX. Oleh karena itu, sekarang ini penggunaan istilah PBX dan PABX sering kali dianggap sama. PABX memiliki beberapa kategori dalam penggunaannya. Perbedaan kategori PABX ini, dalam bentuk keluaran data yang dihasilkan serta teknologi yang digunakan di dalamnya. Berikut akan dijelaskan jenis-jenis sistem PABX yang biasa digunakan.



2. Jenis-jenis PABX 


Adapun sistem PABX dibagi menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut.

a. PABX digital 
PABX digital adalah jenis PABX dengan keluaran dalam bentuk data digital. Jenis ini, memerlukan perangkat keras konverter untur mengubah data digital menjadi data analog atau suara melalui pesawat telepon khusus (digital). PABX digital memiliki ciri khusus,
yaitu media penghubungnya menggunakan kabel telepon dengan core empat kawat tembaga.

b. PABX analog 
Ciri utama jenis ini adalah hasil keluaran data yang dihasilkan berupa data analog atau suara sehingga tidak memerlukan perangkat khusus. Sistem ini pernah populer di era tahun 1990-an sampai tahun 2000-an. Sering kali teknologi analog ini berkembang dengan koneksi internet berbasis ADSL yang kini mulai ditinggalkan karena tidak mampu berjalan dengan cepat. Media penghubung dalam PABX dengan telepon analog menggunakan kabel dengan dua inti kawat.




C. PABX hybrid 
PABX hybrid merupakan teknologi perpaduan antara PABX digital dan analog. Perangkat ini mempunyai empat kabel atau dua pasang kabel (sepasang untuk kabel analog dan sepasang lainnya untuk kabel digital).

d. IP PABX
IP PABX merupakan teknologi terbaru dari PABX dengan sambungan komunikasi yang tidak lagi terbatas pada jaringan telepon analog ataupun telepon digital, tetapi dapat diintegrasikan dengan jaringan komputer. Sebagai perangkat end devices dalam sistem ini, Anda dapat menggunakan IP phone atau beberapa softphone. Ciri utama sistem ini adalah menggunakan kabel UTP berkonektor RJ45 sebagai media sambungannya.






3, Kategori PBX dari Sisi Link (Penghubung) 


Kategori PBX jika dilihat dari sisi link (penghubung) dapat dibedakan menjadi empat macam, antara lain sebagai berikut.

a. Hunting group 
Hunting group adalah sekelompok nomor ekstensi yang diatur untuk memproses panggilan tertentu. Panggilan yang masuk akan diputar dalam hunting group sampai mendapat jawaban. Contohnya terdapat suatu hunting group dengan lima nomor ekstensi, yaitu nomor 1001-1005. Panggilan masuk akan diterima oleh ekstensi 1001, jika tidak dijawab akan diteruskan ke 1002. Panggilan akan diteruskan hingga 1005 jika masih tidak ada jawaban. Jika setelah menghubungi semua ekstensi dalam grup masih tidak ada jawaban, sistem akan mengirimkan sinyal sibuk ke pemanggil. Pengaturan algoritme panggilan pada hunting group dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

b. BRA (Basic Rate Access) 
BRA atau bisa disebut dengan istilah Basic Rate Interface (BRI, 2B + D, 2B1D) merupakan salah satu tipe konfigurasi pada layanan Integrated Services Digital Network (ISDN) yang dapat digunakan dalam subscriber line untuk menangani layanan komunikasi data (suara) dalam sistem telepon analog. Karakteristik dari BRA adalah tersedianya dua jenis saluran, yaitu dua buah channels B yang masing-masing beroperasi pada kecepatan 64 Kbps dan sebuah saluran kontrol (delta) atau channel D yang dapat beroperasi pada kecepatan 16 Kbps. Fungsi channel B untuk menangani sambungan data suara atau pengguna, sedangkan channel D digunakan untuk kombinasi
data, kontrol/persinyalan, serta pengoperasian paket data jaringan berbasis X.25. Dalam penggunaannya, dua buah channel B dapat digabungkan menjadi satu kanal dengan total data rate sebesar 128 Kbps. Hal ini sering kali diimplementasikan dalam sistem ISDN PABX berskala kecil (contoh tingkat perumahan dan home industry).

c. DID (Direct Inward Dialing) 
DID adalah layanan yang diberikan provider telepon yang memungkinkan alokasi sejumlah nomor telepon yang terkait dengan satu atau lebih saluran telepon. Dengan DID, perusahaan dapat menetapkan nomor telepon privat untuk setiap karyawan, tanpa memerlukan saluran telepon fisik yang terhubung ke PBX untuk setiap koneksi. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki 50 karyawan yang masing-masing memiliki nomor telepon dan ekstensi terpisah, dapat menyewa 10 saluran telepon fisik.

Sistem ini memungkinkan terjadinya 10 panggilan telepon secara bersamaan. Jika saluran penuh, karyawan lain harus menunggu hingga saluran tersedia. Penelepon yang menghubungi ketika semua saluran sedang sibuk, akan mendapatkan sinyal sibuk atau diarahkan ke sistem pesan suara. Sistem DID juga dapat digunakan untuk transmisi faks, pesan suara, dan koneksi suara langsung. Layanan ini memberi keuntungan, yaitu menghemat biaya operator switchboard, panggilan yang lebih cepat, dan hubungan yang lebih personal karena setiap penelepon akan menghubungi ke nomor privat karyawan secara langsung bukan perusahaan.

d. PRA (Primary Rate Access) 
PRA merupakan tipikal layanan dalam PBX yang memungkinkan terjalinnya koneksi telekomunikasi digital end-to-end yang dapat menangani 23 jenis sambungan voice, data, dan video secara bersamaan. Teknologi PRA menjadi standar antarmuka telekomunikasi dalam ISDN (Integrated Service Digital Network) dengan struktur sebagai berikut.

• 23 channels B dan 1 channel D atau disingkat dengan 23B+D.
• 30 channels B dan 1 channel D atau disingkat dengan 30B+D.

Channels B mampu bekerja pada kecepatan 64 Kbps dalam mentransmisikan data dan voice, sedangkan channel D yang bertugas mengatur persinyalan dan paket data juga mampu beroperasi pada bit rate 64 Kbps. Primary Rate Interface (PRI) adalah standar antarmuka telekomunikasi yang digunakan pada layanan ISDN untuk membawa beberapa suara DSO dan transmisi data antara jaringan dan pengguna.

Berdasarkan teknik Direct Inward Dialing, PBX dibedakan menjadi dua macam, antara lain sebagai berikut.

a. PBX dengan dilengkapi fitur DID 
Pada metode ini, mekanisme koneksi dari luar sambungan telepon ke PBX terjadi secara otomatis. Dengan fitur ini, perusahaan dapat menyediakan nomor privat kepada karyawannya, tanpa harus memerlukan saluran telepon fisik.

b. PABX tanpa dilengkapi fitur DID 
Pada metode ini, koneksi antara sambungan telepon dari luar PBX dilakukan melalui pengoperasian operator PBX. Panggilan masuk akan diarahkan ke operator untuk diberikan kode, kemudian diteruskan ke extension yang dituju menggunakan kode yang diberikan oleh operator.

Jika dilihat dari jumlah saluran induknya sebanyak satu jalur saja, tipe PBX dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.

a. PBX dengan metode hunting, merupakan mekanisme calling
nomor PBX yang dilakukan dengan menekan satu nomor saja. Jika panggilan tidak terjawab, sistem akan secara otomatis meneruskan ke ekstensi berikutnya yang terdaopat
dalam grup.

b. PBX tanpa metode hunting, merupakan mekanisme calling
PBX dilakukan dengan menekan sejumlah nomor sebanyak sambungan induknya.

Kapasitas PBX dalam menangani dan melayani setiap proses panggilan telepon dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan kapasitas port PBX
Tipe ini dibagi berdasarkan banyak sedikitnya saluran atau
jalur trunk/telepon yang dapat disambungkan ke PBX.

b. Kapasitas ekspansi
Kapasitas ekspansi adalah kemampuan PBX dalam menyesuaikan dengan kebutuhan pasar terutama dalam melakukan upgrade fitur dalam perangkat.

c. Proses calling
Proses calling adalah fitur dalam PBX untuk menangani proses calling dalam sambungan telepon secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan (simultaneous communications).

d. Fitur blocking
Kondisi pem-blocking-an terjadi jika sambungan calling antara perangkat telepon yang ditangani oleh PBX telah mencapai nilai maksimal yang dapat dilakukan. Peristiwa ini dapat juga diakibatkan oleh trafik link trunk yang sudah penuh.

Dilihat dari kapabilitas PBX dalam ketersediaan jumlah extension yang dapat digunakan oleh perangkat telepon dalam
AULAJAY Valse VII
jaringan PBX, dibedakan menjadi tiga macam, antara lain sebagai berikut.
a. Tipe small, PBX tipe ini menyediakan 75 extension.
b. Tipe key system, PBX tipe ini menyediakan 10 hingga
20 extension. Large PBX, PBX tipe ini mampu menyediakan 100 sampai 20.000 extension.


4. Kategori PBX dengan Fitur Indirect Inward Dialing 

Sistem dialing dengan fitur indirect inward dialing atau in dialing dapat dibedakan menjadi empat kategori, antara lain sebagai berikut

a. Sistem penomoran dengan model langganan biasa.
Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 12000.
2) Nomor extension 234.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor pesawat telepon pada extension tersebut menggunakan nomor 12234.

b. Sistem penomoran dengan standar nomor PBX selalu berakhiran
1. Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 22001.
2) Nomor extension 233.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor pesawat telepon pada extension tersebut menggunakan nomor 22233.

c. Sistem penomoran dengan nomor (digit baru) pada PBX.
Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 22000.
2) Nomor extension 233.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor pesawat telepon pada extension tersebut menggunakan nomor 22000233.

d. Sistem penomoran dengan standar nomor dua sebagai kode
pemanggilan PBX. Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Nomor PBX adalah 22000.
2) Nomor extension 233.
3) Dengan demikian, untuk melakukan dial nomor
pesawat telepon pada extension tersebut menggunakan nomor 220233.


5. Kategori PBX terkait Penerapannya dengan Teknologi ISDN 


Terkait dalam penerapannya dengan teknologi ISDN jaringan, sistem PBX dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu sebagai berikut,

a. PBX ISDN 
PBX ISDN dibagi menjadi dua jenis group, yaitu sebagai berikut. 1) Hunting group
Jenis grup ini dapat berupa BRA atau PRA. Mekanisme kerjanya adalah dengan melakukan huntina
pada grup jika calling ditujukan untuk PBX. 2) Originating group
Tipe grup ini dapat dalam bentuk channel B dari PRA dan BRA. Akan tetapi, kombinasi keduanya tidak dapat diimplementasikan dalam sebuah grup yang sama. Banyaknya group originating yang dapat diciptakan dari tipe grup ini adalah dua buah.

b. PBX tanpa ISDN 
PBX tanpa ISDN dibedakan menjadi, tiga yaitu sebagai berikut.

1) First Choice Group
Tipe ini terdiri atas line atau trunk. Jika ada calling yang mengarah pada PBX, proses hunting akan dilakukan pada grup ini. Dengan demikian, proses terminating dan originating dapat dilakukan pada grup ini.

2) Second Choice Group
Grup ini akan melakukan proses hunting jika grup pertama mengalami kesibukan.

3) Originating Group
Grup ini memiliki line atau trunk yang digunakan hanya untuk proses calling saja.

6. Kanal dalam Penerapan PBX 

Dalam penerapannya, PBX memiliki dua buah kanal atau line, yaitu sebagai berikut.

a. Trunk line 
Trunk line merupakan saluran yang mengoneksikan public exchange (sentral publik) dengan PBX. Ada empat jenis trunk yang dapat Anda konfigurasikan dalam PBX, yaitu sebagai berikut.

1) Tie trunk
Tie trunk adalah mekanisme yang dilakukan untuk menyambungkan PBX satu dengan PBX lainnya, baik secara langsung maupun dengan public exchange
(misalnya Telkom).

2) Central office trunk
Mekanisme ini digunakan untuk mengoneksikan PBX dengan public exchange atau public network. Dengan sistem ini, dibutuhkan pengaturan nomor
Mallog yang tersentral sebagai sambungan trunk menulu PBX, Dengan demikian, nantinya dapat
dimanfaatkan oleh pengguna PBX,

3) Foreign exchange trunk
Teknik ini dapat digunakan oleh perusahaan yang mempunyai dua atau lebih gedung kantor yang lokasinya tidak berdekatan, dengan kode area nomor telepon yang tidak sama dan ditunjang dengan alokasi konfigurasi PBX yang berbeda pula.

4) Wide area telephone service trunk
Teknik ini disingkat dengan WATS trunk, dengan perhitungan tarif yang dibebankan berdasarkan lama waktu proses calling bukan berdasarkan jarak
antarpenelepon.

b. Subscriber line 
Subscriber line merupakan saluran yang menjadi penghubung komunikasi data antara pesawat pengguna dan PBX. Jika pengguna masih menggunakan teknologi berbasis single line, media kabel yang dipakai adalah tipe two-wire, twisted pair, dan loop start line. Untuk perangkat pengguna yang telah menggunakan teknologi digital, kabel yang digunakan dapat berupa model two-wire dan twisted pair, kemudian dilengkapi kabel yang menghubungkan sebagai kanal data analog atau voice dan sepasang kabel digital channel.



surat paklarin

 SURAT KETERANGAN

No. 002 / ABC / HR / SK / I / 2017

Kepada : Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigra Transmigrasi Kab. Kendal

Hal : Surat Penerimaan Penerimaan Pengunduran Pengunduran Diri

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : XXXX

 Alamat  Alamat : Jalan Raya, De Jalan Raya, Desa xx

Kec. xx, Kab. xx

Jabatan Jabatan : Head of Human Resource Resource

Bertindak dalam jabatannya tersebut di atas, untuk dan atas nama PT xx , berkedudukan di

Kendal, menyatakan dengan sebenarnya bahwa tersebut di bawah ini :

Nama :  YYYY

N.I.P. : 1315025 1315025

Jenis Kelamin Kelamin : Laki-laki Laki-laki

Tgl Lahir : Kendal, Kendal, 16 Januari Januari 1988

 Alamat KTP  Alamat KTP : Gambiran RT 4/R Gambiran RT 4/RW 3

Tanjung Mojo Kangkung-Kendal

Sudah tidak bekerja lagi sebagai karyawan PT. xx terhitung mulai tanggal 30 November

2016 dengan jabatan terakhir  dengan jabatan terakhir sebagai sebagai Driver .

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai salah satu persyaratan

pengajuan klaim saldo BPJS Ketenagakerjaan.

PT. xx

Kendal, 5 Januari 2017

Mengetahui,

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kab. Kendal

xxxx Dra. Dewi Diniwati Diniwati

Head of Head of Human Resource Human Resource NIP 19580614 198503 19580614 198503 2 004

Senin, 24 Januari 2022

 

PKK TKJ || Bab 2 Perakitan Produk Perangkat Keras

 A. Konsep Lini Perakitan

Lini perakitan adalah satu metode produksi yang paling umum dijumpai pada produksi massal , terutama produksi massal perangkat keras ,seperti laptop.


1. PRINSIP PERAKITAN

Perakitan atau lazim dinamakan assembly line adalah proses manufakuring dimana setiap bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari pada metode manufacturing yang biasa.

Prinsip assembly line yang di kemukakan oleh Hendry Ford sebagai berikut:

  1. Meletakan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional sehingga setiap bagian/komponen dapat di pasang secara berurutan sampai dengan proses akhir;
  2. Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman sehingga pekerja dapat secara mudah memasang komponen ke dalam rangkaiian produk yang berjalan di atas konveyor

 Apa sajakah manfaat-manfaat dalam metode perakitan? Berikut penjelasannya.

a.  Pekerja tidak perlu mengangkat beban berat.
b. Tidak ada posisi membungkuk yang menyebabkan kelelahan fisik pekerja
c.  Tidak memerlukan pelatihan khusus dalam penggunaan assembly line
d. Pekerjaan yang sangat mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang

 

2.JENIS PERAKITAN
a.Perakitan Manual
perakitan manual adalah perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat2 bantu yang spesifik atau khusus.
 
b.Perakitan Otomatis
perakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis, seperti elektronik , mekanik gabungan mekanik dan elektronik  (mekatronik) dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan:
a.produk tunggal
b.produk seri

3. Faktor yang mempengaruhi Kegiatan Perakitan Perangkat Keras.
  • Jenis bahan yang mengalami perakitan
  • Kekuatan yang dibutuhkan
  • Pemilihan metode penyambungan
  • Pemilihan metode penguatan
  • Penggunaan alat bantu perakitan
  • Toleransi
  • Bentuk/tampilan
  • Ergonomis 
  • Finishing
4. Metode -metode dalam Perakitan
a. Metode perakitan yang dapat ditukar
b. Perakitan dengan pemilihan
c. Perakitan secara individual

5. Desain untuk Manufaktur
Desain produk untuk semua aspek dari proses manufaktur dalam rangka untuk mengoptimalkan kemampuan manufacturing dari desain awal .tujan desain untuk manufacturing yaitu : meningkatkan mutu produk, mengurangi biaya produk dan mengurangi waktu yang di bututhkan untuk pengembangan produk.

a. Prinsip dasar desain untuk manufaktur
    1. Dfm dan optimasi
    2. Keseluruhan proses adalah kuncinya
    3. Perubahan dalam proses desain
    4. Pengetahuan manufaktur dalam tahap pengembangan konsep desain.
    5. Penggunaan system intelligent cad dan teknologi computer lainnya pada dfm

b. Tahapan dalam design for manufactur
    Ada lima tahapan dalam  proses desain manufaktur produk perangkat keras, yaitu: 
    1. Mengestimasi biaya-biaya manufakturing
        a. component cost = biaya yang dikeluarkan untuk membeli komponen dari produk.
        b. assembly cost    = biaya yang dikeluarkan untuk merakit produk
        c. overhead cost    = biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.
    2. Mengurangi biaya –biaya manufacturing
    3. Mengurangi biaya  komponen
    4. Mengurangi biaya penduduk produksi
    5. Mempertimbangkan akibat dari keputusan dfm terhadap


b. Proses perakitan produk hardware
  •   Tolling
  •   Evt adalah langkah memperbaiki cetakan yang dilakukan pada fase tooling
  •   Dvt atau Design Validation Process
  •   Pvt atau Production Validation Test



C. Line Balancing

Line balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antara-proses secara berimbang sehingga tidak ada proses yang idle akibat terlalu lama menunggu keluarnya produk dari proses sebelumnya.

1. Tujuan Penyeimbangan Lintasan
   Pada umumnya merencanakan keseimbangan dalam sebuah lintasan meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal, dimana tidak terjadi pemborosan fasilitas (waktu,tenaga,dan material). Tujuan ini tercapai bila:
a.  Lintasan bersifat seimbang, setiap stasiun kerja mendapatkan beban kerja yang sama nilainya      diukur dengan waktu.
b. Jumlah waktu operator menunggu dari proses sebelimnya(idle)minimum di setiap stasiun kerja     sepanjang lintasan proses.
c. Jumlah stasiun yang ada di lintasan memiliki waktu yang seimbang.

2. Istilah dalam Line Balancing
    Menurut baroto ada beberapa istilah yang lazim digunakan dalam line balancing. Istilah-istilah tersebut antara lain:
          a. Precedence Diagram
    Precedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaiaan menggunakn metode        keseimbangan lintasan.
               Adapun tanda yang dipakai dalam predence diagram adalah sebagai berikut.
  1. Symbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untuk mempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi.
  2. Tanda panah menunjukan ketergantungan dan urutan proses operasi.
  3. Angka di atas symbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap proses operasi.

        b. Assemble product
            Assemble product adalah produk yang melewati urutan work station dimana ,setiap work station             memberikan proses tertentu hingga selesai menjadi produk akhir pada perakitan akhir.

        c. Waktu Menunggu (idle time)
            Di mana operator atau pekerja menunggu untuk melakukan proses kerja atau kegiatan operasi                 yang selanjutnya akan Stasiun Time (ST) , atau CT dikurangi ST.
 
        d. Keseimbangan Waktu senggang (balance delay)
Balance delay merupakan ukuran dari ketidak efisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu mengganggur sebenarnya yang di sebabkan karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja.balance delay dapat dirumuskan sebagai berikut.
 
        e. Efiisiensi stasiun kerja merupakan rasio antara waktu operasi
Tiap stasiun kerja(wi) dan waktu operasi stasiun kerja terbesar (wi).efisiensi stasiun kerja dapat dirumuskan sebagai berikut.
 
        f. Line efficiency
Line efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan siklus dikalikan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi stasiun kerj adibagi jumlah stasiun kerja.
 
        g. Work station
            Merupakan tempat pada lini perakitan dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus.
 
        h. Smoothes index(SI)    
             SI  adalah suatu indeks yang menunjukan kelancaran relatif penyeimbangan lini perakitan.

        3. Metode penyeimbangan lintasan perakitan
           Secara umum terdapat 3 metode dara keseimbangan lintas perakitan:
a. Metode matematis
    merupakan metode yang dapat menghasilkan suatu solusi optimal.
b. Metode probabilistik
    simulasi solusi yang dihasilkan adalh solusi-solusi yang feasible.
c. Metode heuristic
    metode heuristic pertama kali digunakan oleh simon dan newll untuk menggambarkan                 pendekatan.
 
        Berikut beberapa metode heuristic yang umum dikenal.    
  • metode helgesson-birnie
  • metode region approachce diagram
  • metode large candidate rules


        4. metode waktu operasi terpanjang(large candidate rules)
            Waktu siklus ini akan dijadikan pembatas dalam penggabungan operasi dalam satu stasiun kerja.
            Langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.
a. urutan semua elemen kerja yang paling besar waktunya hingga yang paling kecil.
b. elemen kerja pada stasiun kerja pertama diambil dari urutan yang paling atas.
c. lanjutkan proses langkah-b , hingga semua elemen kerja telah berada dalam stasiun kerja.

        5. Pengukuran kerja
Pengukuran kerja adalah suatu akrivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dengan kondisi dan tempo kerja yang normal.
            a. pengukuran kerja dan manfaatnya
pengukuran waktu kerja bertujuan untuk mendapatkan waktu standar penyelesaiian pekerjaan secara wajar tidak tterlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat ,oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam suatu system kerja yang telah berjalandengan baik
 
Manfaat dari waktu standar adalah:
1.untuk menentukan jadwal dan perencanaan kerja
2.untuk menentukan biaya standar dalam mempersiapkan anggaran.
3.untuk memperkirakan biaya sebuah produk
4.untuk menentukan standar waktu sebagai dasar pengendaliaan biaya tenaga kerja.
b.pengukuran waktu
Teknik-teknik pengukuran waktu dapat dibagi menjadi 2 bagian
1. Pengukuran waktu secara langsung
a. Metode jam henti
b. Metode sampling pekerjaan
2. Pengukuraan waktu secara tidak langsung
    Cara ini terbagi menjadi 2:
a. Data waktu standar
b. Data waktu gerakan

 

 

PKK TKJ [ BAB I ] Perencanaan Produksi Massal Produk Perangkat Keras

 A. Konsep Umum Produksi Massal

 


 Produksi massal dikenal juga dengan istilah produksi mengalir atau produksi terus-menerus adalah          produksi yang dibuat dalam jumlah besar.

         lstilah produksi massal pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 lewat artikel yang ditulis di Encyclopediae Britannica. Artikel tersebut ditulis oleh seseorang yang bekerja di perusahaan Ford Motor. Sebelumnya, Koran The New York Times menggunakan istilah "Produksi Massal (Mass Production)" di dalam judul berita utamanya.
         Konsep produksi massal dapat dijumpai di berbagai jenis produk, mulai dari makanan, air mineral sampai perakitan (kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga).
 
B.  Sejarah Produksi Massal Produk Perangkat Keras 

     Pada tahun 1953, IBM Endicott yang bcrlokasi di New York mcngumumkan produk bernama IBM 650. IBM 650 merupakan produk perangkat keras komputer yang pertama kali diproduksi secara massal. Antara 1953-1962, sebanyak 2000 sistem telah dihasilkan untuk meningkatkan performa IBM 650.
    IBM 650 telah membawa bidang komputer ke dalam tingkatan yang lebih tinggi. Selain itu, IBM 650 memiliki ketahanan yang tidak dimiliki oleh computer komputer produksi sebelumnya. Pada produk IBM 650, komputer akan mengulang kembali proses jika terdapat error di dalam sistem.
 
   Pada waktu peluncuran IBM 650, pihak IBM mengatakan bahwa produk tersebut akan membuat perdagangan akan beralih ke konsep penyimpanan data. Pada awalnya, IBM 650 diproduksi akan terjual hanya 50 unit. Tetapi pada tahun 1955, IBM 650 sudah terjual hingga 75 unit dan pihak IBM diminta untuk menambah kapasitas produksi hingga 700 buah yang mana jumlah tersebut akan habis hanya dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang. Jika dihitung secara keseluruhan, hampir 2000 IBM 650 diproduksi pada tahun 1960-an.
 
C.  KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PRODUKSI MASSAL 

 Berikut adalah uraian mengenai keuntungan dan kerugian dalam penerapan teknologi massal. 

1.Keuntungan

a).Produksi massa adalah proseotomatis, yakni hanya dijalankan oIeh     mesin.
b).Menekan biaya pengeluara untuk pegawai.
c).Tingkat produksi menjadi meningkat.
d).Banyak modal yang dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban biaya pegawai.
 
2. Kerugian
a).Mesin untuk produksi massal biasanya berharga mahal.
b).Karena sifatnya yang berulang-ulang, maka pekerja akan kehilangan rasa semangat.
c).Merupakan produksi yang dianggap kurang fleksibel.
d).Jika ada salah satu bagian yang rusak, maka divisi lain harus berhenti sampai mesin tersebut diperbaiki lagi.

      

D.  PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL

    Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk di antaranya ekstensi produk atau perbaikan,distribusi, penambahan harga, dan produksi.
    Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah.
    Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaanDari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba sering kali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.
    Terdapat 5 indikator yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
    1).  Kualitas Produk                                                
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan memengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
    2).  Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu sena biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
    3). Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.
    4).  Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
    5).  Kapabilitas Pengembangan
Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.
 
1.  Hubungan antara Perencanaan dengan Control Produksi
   Perencanaan produksi adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan masalah-masalah berikut.
a. Apa yang diperlukan dalam fasilitas produksi.
b. Cara membagi alat-alat produksi agar dapat digunakan dalaproses produksi.
c. Cara agar alat-alat produksi tersebut dapat rnembuat produk yang diinginkan&  dalam jumlah   yang diinginkan.
   Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dangan 2 aspek, yaitu :
a.Aspek penjadwalan dan perencanaan tugas.
b.Aspek tata letak atau hubungan antar sumber daya
 
2.  Fase dalam Perencanaan Produk
   Berikut adalah fase-fase dalam proses perancangan produk.     
    a.Mengidentifikasi Peluang.

    b.Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek.
    c.Pengalukasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu.
    d.Penyelesaian Perencanaan Proyek Pendahuluan.

Contoh produk kreatif TKJ, bisa di lihat dari link youtub  berikut >>>https://www.youtube.com/watch?v=Oab6wa1mi7w

dari contoh link youtub diatas,  buatlah contoh perencanaan produk massal, bisa cari referensi di youtub.
contoh perencanaan produk


                                                                  MATERI PKK BAB 1

                         PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL PRODUK PERANGKAT KERAS

A.KONSEP UMUM PRODUKSI MASSAL

Produksi massal dikenal juga dengan istilah produksi mengalir atau produksi terus menerus adalah produksi yang dibuat dalam jumlah besar.

istilah produksi massal pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 lewat artikel yang ditulis di encyclopedia britania.

konsep produksi massal dapat dijumpai di berbagai jenis produk mulai dari makanan,air mineral,sampai perakitan

B.SEJARAH PRODUKSI MASSAL PRODUK PERANGKAT KERAS 

pada tahun 1953 IBM endicot yang berlokasi di new york mengumumkan produk bernama IBM 650 merupakan produk perangkat keras komputer yang pertama kali diproduksi massal 

IBM 650 telah membawa bidang komputer ke dalam tingkatan yang lebih tinggi.selain itu,IBM 650  memiliki ketahanan  yang tidak dimiliki oleh komputer" produksi sebelumnya 

pada waktu peluncuran IBM 650, pihak IBM mengatakan bahwa produk tersebut akan membuat perdagangan akan beralih ke konsep penyimpanan data 

C.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PRODUKSI MASSAL 

1.Keuntungan

a.produksi massal adalah proses otomatis 

b.menekan biaya pengeluaran umtuk pegawai 

c.tingkat produksi menjadi  meningkat

d.banyak modal yang dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban biaya pegawai

2.Kerugian

a.mesin untuk produksi massal biayana sangat mahal 

b.karena sifatnya yang berulang-ulang maka pekerja akan kehilangan rasa semangat 

c.merupakan produksi yang dianggap kurang fleksibel

D.PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindak lanjuti sampai produk diperkenalkan kepasar 

teradapat 5 indikator yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kerja usaha pengembangan produk yaitu;

1.kualitas produk

2.biaya produk 

3.waktu pengembangan produk

4.biaya pengembangan 

5.kapabilitas pengembangan 


TLJ BAB 1

  (A) Jenis PBX  Masih ingatkah dalam materi pembelajaran Teknologi Layanan Jaringan Kelas XI? PBX atau Private Branch Exchange adalah salah...